MODEM

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Cara Kerja :
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer.

Sumpah Pemuda dan Pemuda ”Sampah” Oleh : Sabri Hamri Peneliti Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) FHUA

Padang Ekspres • Kamis, 27/10/2011 11:50 WIB • 1187 klik

Tanggal 28 Oktober menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu, para pemuda Indonesia hadir dalam Kongres Pemuda Kedua di Jakarta yang diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Pada penutupan Kongres Kedua ini dibacakan rumusan hasil kongres. Hasil rumusan kongres itulah yang disebut sumpah  pemuda.

Sumpah pemuda merupakan awal dari kelahiran bangsa Indonesia. Dimana selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan penjajah.  Kondisi ketertindasan ini mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad memperjuangkan kemerderkaan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya  pada tanggal 17 Agustus 1945.

Mengapa sumpah pemuda merupakan awal kelahiran bangsa Indonesia?. Menurut Imran Thahir (2010) dalam tulisannya Membaca Kembali Makna Sumpah Pemuda, Peristiwa sumpah pemuda memberi hikmah. Pertama,sumpah pemuda sebagi catatan penting dalam mempersatukan perjuangan pemuda dan perjuangan bangsa secara terpadu.

Kedua, Sumpah Pemuda meletakkan arah dan tujuan perjuangan menentang kolonialisme. Sehingga, ketiga, Sumpah Pemuda sejatinya adalah genealogi-politik menuju proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Penulis sependapat dengan Imran Thahir, kerena proklamsi kemerderkaan Indonesia tidak akan terwujud jika pemuda tidak mempersatukan diri. Cita-cita luhur para pemuda yang hadir dalam kongres membawa semangat bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.  

Sejarah dan Realita
Sejarah telah menunjukkan betapa besarnya kebulatan tekad para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan merupakan harga mati yang harus dicapai. Sedangkan realita telah memperlihatkan bahwa pemuda hari ini tidak mampu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan tersebut. Mengapa demikian?. Persatuan dan kesatuan para pemuda mulai terkikis. Hedonisme dan apatisme telah mendarah daging dalam menjalankan kehidupan. Padahal dalam kondisi berbeda, terlepas dari belenggu penjajah, seharusnya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bukanlah pekerjan sulit. Hanya butuh tekad bulat untuk melepaskan diri dari belenggu para penguasa di negeri ini. Penguasa yang dapat dikatakan zhalim terhadap rakyat.

Sayangnya, sikap negatif seperti tawuran, narkoba dan foya-foya sudah menjadi ikon kebanggaan para pemuda. Sikap ini tak terlepas dari kegagalan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan. Pemerintah seakan melepas tanggungjawabnya kepada pihak lain untuk mengurus pendidikan. Sehingga pendidikan beralih fungsi dari institusi yang menanamkan nilai-nilai moral menjadi lahan basah untuk mencari keuntungan melalui privatisasi dan komersialisasi pendidikan. Nilai-nilai moral yang seharusnya diberikan di dalam dunia pendidikan pun sering dikesampingkan. Menurut Moehammad Yamin dalam Kongres Pemuda Kedua, pendidikan merupakan salah satu faktor dalam memperkuat persatuan Indonesia. Artinya, tanpa pendidikan persatuan Indonesia tidak akan terwujud.

Peranan Institusi Pendidikan
Perilaku negatif yang melekat pada para pemuda hari ini setidaknya menjadi pelajaran bersama bagi kita semua terutama pemerintah. Jika tidak dicegah, akan berakibat fatal bagi bangsa kedepannya. Bangsa ini kini mulai kehilangan pemuda-pemuda yang bisa diharapkan. Tokoh-tokoh seperti Moh. Yamin, Syahrir dll yang mewakili semangat pemuda belum terlihat hari ini. Jika ada, hanya dapat dihitung dengan jari. Lalu bagaimana, cara memunculkannya kembali?. Inilah tugas dari institusi pendidikan.

Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sitem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Pasal tersebut mengisyaratkan bahwa melalui pendidikan, peningkatan keimanan dan ketakwaan akan dapat terwujud sehingga genarasi muda memiliki nilai-nilai moral dalam menjalankan kehidupan.

Namun pergeseran tujuan pendidikan kearah privatisasi dan komersialisasi, membuat penyelenggara pendidikan lupa akan tujuan utamanya. Memberikan pendidikan sebaik-baiknya sebagai bekal masa depan. Bukan sebaliknya menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai “sapi peras” untuk mencari uang. Tawuran antar pelajar maupun antar mahasiswa, mencotek yang membudaya, bolos sekolah atau kuliah merupakan akibat dari kegagalan penyelenggara pendidikan. Pola belajar yang membosankan, malas mengajar, hubungan emosial antara siswa dengan guru atau mahasiswa dengan dosen yang tidak terjalin secara tidak langsung menjadi penyebab kegagalan ini. Sehingga diperlukan evaluasi pendidikan secara mendalam. Mulai dari pola belajar mengajar sampai kepada kesejahteraan guru dan dosen.   

Momentum Hari Sumpah Pemuda
Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2011 merupakan momentum untuk merenungkan kembali perjuangan bangsa ini. Dimana pada tangal 28 Oktober, para pemuda bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tumpah Darah yang Satu, Bangsa yang Satu, Bahasa yang Satu yaitu Indonesia telah tertanam di dalam semangat perjuangan mereka. Walaupun harus berhadapan dengan penjajah.

66 tahun merdeka, lepas dari belenggu penjajahan, seharusnya pemuda hari ini dapat berbuat lebih baik daripada pemuda sebelumnya. Jika tidak, pemuda hari ini tak lebih dari  pemuda “sampah” yang akan menjadi benalu bagi bangsa Indonesia. Sehingga sumpah pemuda seiring waktu akan lenyap dimakan sejarah. Bangkitlah pemuda Indonesia!

(http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=1134)

MAKNA SUMPAH PEMUDA

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,

TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,

BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Selamat Hari Sumpah Pemuda. Mungkin sebagian dari kita lupa bahwa tiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda dan mungkin sebagian dari kita juga sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa.  Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun krisis.

Sudah selayaknya kita bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar Indonesia tetap kokoh dan bertahan di tengah krisis global yang mengancam ekonomi negeri ini. Sumpah Pemuda membawa beritabaik bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Persatuan dan Kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu bangsa. Selamat Hari Sumpah Pemuda.

(http://beritabaik.wordpress.com/2008/10/30/makna-sumpah-pemuda/)

APLIKOMP

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM 5

APLIKOM

MATERI : OPEN OFFICE IMPRESS

1.Jelaskan dlam 1 kalimat,yang singkat,padat, dan jelas tentang fungsi OpenOffice Impress!(12 pont)

2.Sebutkan dan jelaskan, 5 tampilan yang d sediakan OpenOffice Impress!(20 point)

3.Sebutkan ekstensi file yang compatible dengan OpenOffice Impress(Minimal 8)!

4.Bagaimana cara membuka file Impress(mulai dari emmbuka aplikasi OpenOffice Impress-membuat slide-memulai presentasi sampai dengan menyimpan file)!(25 point)

5.Sebutkan 4 toolbar Presentation yang default pada OpenOffice Impress,beserta Fungsinya!(20 point)

6.Bgaiman Cara menggunakan menu “What’s This?” pada OpenOffice Impress ,serta sebutkan Fungsinya!

Macam-macam Lisensi pada software

Menyikapi postingan saya sebelumnya tentang dilema pembajakan software di indonesia, sekarang mari kita tinjau lebih jauh tentang beberapa jenis lisensi yang diberikan pada sebuah software. karena, suatu tindakan melanggar lisensi bisa dikategorikan membajak software.


Pada Justisiari P. Kusumah [2006] ada beberapa jenis lisensi yang diberikan terhadap suatu software, antara lain : lisensi komersial, lisensi percobaan software (Shareware), lisensi untuk penggunaan non kemersial, lisensi freeware, dan lisensi lain (Open Source).

1. Jenis lisensi komersial adalah lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat komersial dan digunakan untuk kepentingan-kepentingan komersial (bisnis).
   
   Misalnya : Sistem operasi Microsoft Windows (98, ME, 200, 2003, Vista), Microsoft Office, PhotoShop, Corel Draw, Page Maker, AutoCAD, Software Aniti Virus (Norton Anti, MCAffee, Seagate, AVG, dll), Software Firewall (Tiny, Zona Alarm, Seagate, dll).
2. Jenis lisensi percobaan software (Shareware) adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat percobaan (trial atau demo version) dalam rangka uji coba terhadap software komersial yang akan dikeluarkan sebelum software tersebut dijual secara komersial atau pengguna diijinkan untuk mencoba terlebih dahulu sebelum membeli software yang sebenarnya (Full Version) dalam kurun waktu tertentu, misalnya 30 s/d 60 hari.
3. Jenis lisensi untuk penggunaan non kemersial adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat non komersial dan digunakan untuk kepentingan-kepentingan non komersial seperti pada instritusi pendidikan (sekolah dan kampus) dan untuk penggunaan pribadi.
4. Jenis lisensi Freeware adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat mendukung atau memberikan fasilitas tambahan (tools) dengan kemampuan yang terbatas dibandingkan dengan versi yang untuk penggunaan komersial (bisnis).
5. Jenis lisensi lain (Open Source) adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software- software yang bersifat Open Source atau menggunakan hak cipta publik yang dikenal sebagai GNU Public License (GPL) yang bisa anda baca secara lengkap di http://www.gnu.org. Adapun prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta, GPL pada dasarnya berusaha memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi pencipta software untuk mengembangkan kreasi perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas kemasyarakat umum (publik). Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih terikat dengan norma, nilai dan etika. Misalnya sangatlah tidak etis apabila kita mengambil software GPL kemudian mengemasnya menjadi sebuah software komersial dan mengklaim bahwa software tersebut adalah hasil karya atau ciptaannya. Sebagai contoh, dengan menggunakan lisensi GPL sistem operasi Linux yang saat banyak beredar dimasyarakat Linux dapat digunakan secara gratis diseluruh dunia, bahkan Listing program-nya (Source Code) dalam Bahasa C dari sistem operasi Linux tersebut secara terbuka dan dapat diperoleh secara gratis di internet tanpa dikategorikan membajak software dan melanggar hak cipta (HKI).

Berdasarkan jenis lisensi yang sudah dijelaskan diatas, berikut ini ada beberapa contoh lisensi yang ada, antara lain :

• Open atau Select Licence
  
  Jenis Open Licence atau Select Licence ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada suatu pengguna yang telah membeli atau membayar lisensi untuk penggunaan software tertentu yang akan dipasang (install) ke beberapa perangkat komputer yang akan dipergunakan. Biasanya lisensi jenis ini hanya akan ditunjukan oleh satu lembar surat lisensi untuk pemakaian beberapa perangkat komputer. Misalnya pembelian lisensi untuk pemakaian Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional Editions untuk 50 unit perangkat komputer dan ditunjukan hanya dengan satu lembar surat lisensi.
  
  
  
     
  
  
  

  
  
  
  
  
  
  
  
  

  

  jenis select license (google image)

  
  

  
  
  
  
  
  
  
  
• Original Equipment Manufacture (OEM)
  
  Jenis Open Licence atau Select Licence ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap perangkat yang dibeli secara bersamaan dengan penggunakan software-nya. Misalnya ketika kita membeli sebuah laptop atau notebook yang sudah dilengkapi dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional yang asli (original) yang ditunjukan dengan adanya stiker Certificate of Authenticity (COA) pada bagian bawah perangkat laptop atau notebook tersebut.
  
  
  
     
  
  
  
  
  
  
  
  
  

  

  OEM yang biasanya terdapat pada laptop yang berSO Windows (google image)

  
  
  
  Biasanya kualitas dari stiker Certificate of Authenticity (COA) selalu diperbaiki agar tidak mudah rusak atau mudah dipalsukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
  
  
  
  
• Full Price (Retail Product)
  
  Jenis Full Price (Retail Product) ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap pengguna yang telah membeli software secara terpisah dengan perangkat keras (hardware) secara retail. Biasanya pembelian perangkat lunak (software) ini akan dilengkapi dengan satu lembar surat lisensi yang lengkap dengan packaging serta manual book dari software tersebut.
  
  
     
  
  
  
  
  
  
  
  
  

  

  contoh software retail produk (google image)

  
  
  
  
  
• Academic License
  
  Jenis Academic License ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap institusi pendidikan (sekolah-sekolah atau kampus) dengan harga khusus dan biasanya dengan sejumlah potongan tertentu (non komersial) dan ditunjukan dengan satu lembar surat lisensi yang dapat dipergunakan pada sejumlah perangkat seperti yang tertera pada surat lisensi tersebut. Misalnya pembelian software dari Microsoft Corp yang akan dipergunakan dilingkungan sekolah atau kampus (Microsoft Volume Licencing).
  
  
     
  
  
  
  
  
  
  
  
  

  

  Volume licensing software (google image)

  
  
  
  
  
  
• Lisensi khusus bagi Independen Software Vendor (ISV)
  
  Jenis Independen Software Vendor (ISV) ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap Independen Software Vendor (ISV) untuk pembelian software-software yangdigunakan untuk pembuatan aplikasi (Development Tools Software) dengan harga khusus dan biasanya dengan sejumlah potongan tertentu dan ditunjukan dengan satu lembar surat lisensi yang dapat dipergunakan pada sejumlah perangkat seperti yang tertera pada surat lisensi tersebut. Saat ini perusahaan pembuatan software seperti Microsoft Indonesia sudah mengeluarkan jenis lisensi ini yang khusus diberikan kepada ISV-ISV yang berada di bawah pembinaan Microsoft Indonesia

form::http://jnanayoga-online.blogspot.com/2011/05/macam-macam-lisensi-pada-software.html:

ANDROID DEVELOPERS

Content License

For the purposes of licensing, the content of this site is divided into two categories:

• Documentation content, found under the "Dev Guide" and "Reference" tabs, including both static content and content extracted from source code modules, as well as sample code, and
• All other site content

The documentation content on this site is made available to you as part of the Android Open Source Project. This documentation, including any code shown in it, is licensed under the Apache 2.0 license, the preferred license for all parts of the of the Android Open Source Project.
Apache 2.0 is a commercial and open-source-friendly software license. The majority of the Android platform and documentation is licensed under the Apache 2.0 license. While the project strives to adhere to the preferred license, there may be exceptions, such as for documentation (code comments) extracted from a source code module that is licensed under GPLv2 or other license. In those cases, the license covering the source code module will apply to the documentation extracted from it.
All other content on this site, except the license documents themselves and as otherwise noted, is licensed under the Creative Commons Attribution 2.5 license.
You may use the content of this site in any way that is consistent with the specific license that applies to the content, as described above. For content licensed under Creative Commons Attribution 2.5, we ask that you give proper attribution.

Terms of Use

We are pleased to license the Android documentation and sample code under terms that encourage you to take, modify, reuse, re-purpose, and remix the content as you see fit. Except as noted in the Restrictions section below, you are free to use the documentation content in your own creations. For example, you could quote the text in a book, cut-and-paste sections to your blog, record it as an audiobook for the visually impaired, or even translate it.

Restrictions

• While the documentation itself is available to you under the Apache 2.0 license, note that proprietary trademarks and brand features are not included in that license.
• Google's trademarks and other brand features (including the ANDROID stylized typeface logo) are not included in the license. Please see Guidelines for Third Party Use of Google Brand Features for information about this usage.
• In some cases, a page may include content, such as an image, that is not covered by the license. In that case, we will label the content that is not licensed.
• In addition, content linked from a page on this site is not covered by the license unless specifically noted. For example, pages may link to videos or slide decks that are not covered.
• The use of sample source code provided in the SDK or shown in this documentation is subject to the conditions detailed in the Apache 2.0 license.

Attribution

Proper attribution is required when you reuse or create modified versions of content that appears on a page made available under the terms of the Creative Commons Attribution license. On this site, the requirement for attribution applies only to the non-documentation content, as described earlier in this document. The complete requirements for attribution can be found in section 4b of the Creative Commons legal code.
In practice we ask that you provide attribution to the Android Open Source project to the best of the ability of the medium in which you are producing the work. There are several typical ways in which this might apply:

Exact Reproductions

If your online work exactly reproduces text or images from this site, in whole or in part, please include a paragraph at the bottom of your page that reads:

Portions of this page are reproduced from work created and shared by the Android Open Source Project and used according to terms described in the Creative Commons 2.5 Attribution License.

Also, please link back to the original source page so that readers can refer there for more information.

Modified Versions

If your online work shows modified text or images based on the content from this site, please include a paragraph at the bottom of your page that reads:

Portions of this page are modifications based on work created and shared by the Android Open Source Project and used according to terms described in the Creative Commons 2.5 Attribution License.

Again, please link back to the original source page so that readers can refer there for more information. This is even more important when the content has been modified.

Other Media

If you produce non-hypertext works, such as books, audio, or video, we ask that you make a best effort to include a spoken or written attribution in the spirit of the messages above.

form:http://developer.android.com/license.html

ANDROID OPEN SOURCE PROJECT

Licenses

The Android Open Source Project uses a few open source initiative approved open source licenses for our software.

Android Open Source Project license

The preferred license for the Android Open Source Project is the Apache Software License, 2.0 ("Apache 2.0"), and the majority of the Android software is licensed with Apache 2.0. While the project will strive to adhere to the preferred license, there may be exceptions which will be handled on a case-by-case basis. For example, the Linux kernel patches are under the GPLv2 license with system exceptions, which can be found on kernel.org.

Contributor License Grants

All individual contributors (that is, contributors making contributions only on their own behalf) of ideas, code, or documentation to the Android Open Source Project will be required to complete, sign, and submit an Individual Contributor License Grant. The grant can be executed online through the code review tool. The grant clearly defines the terms under which intellectual property has been contributed to the Android Open Source Project. This license is for your protection as a contributor as well as the protection of the project; it does not change your rights to use your own contributions for any other purpose.
For a corporation (or other entity) that has assigned employees to work on the Android Open Source Project, a Corporate Contributor License Grant is available. This version of the grant allows a corporation to authorize contributions submitted by its designated employees and to grant copyright and patent licenses. Note that a Corporate Contributor License Grant does not remove the need for any developer to sign their own Individual Contributor License Grant as an individual, to cover any of their contributions which are not owned by the corporation signing the Corporate Contributor License Grant.
Please note that we based our grants on the ones that the Apache Software Foundation uses, which can be found on the Apache web site.

Why Apache Software License?

We are sometimes asked why Apache Software License 2.0 is the preferred license for Android. For userspace (that is, non-kernel) software, we do in fact prefer ASL2.0 (and similar licenses like BSD, MIT, etc.) over other licenses such as LGPL.
Android is about freedom and choice. The purpose of Android is promote openness in the mobile world, but we don't believe it's possible to predict or dictate all the uses to which people will want to put our software. So, while we encourage everyone to make devices that are open and modifiable, we don't believe it is our place to force them to do so. Using LGPL libraries would often force them to do so.
Here are some of our specific concerns:

• LGPL (in simplified terms) requires either: shipping of source to the application; a written offer for source; or linking the LGPL-ed library dynamically and allowing users to manually upgrade or replace the library. Since Android software is typically shipped in the form of a static system image, complying with these requirements ends up restricting OEMs' designs. (For instance, it's difficult for a user to replace a library on read-only flash storage.)
  
• LGPL requires allowance of customer modification and reverse engineering for debugging those modifications. Most device makers do not want to have to be bound by these terms, so to minimize the burden on these companies we minimize usage of LGPL software in userspace.
  
• Historically, LGPL libraries have been the source of a large number of compliance problems for downstream device makers and application developers. Educating engineers on these issues is difficult and slow-going, unfortunately. It's critical to Android's success that it be as easy as possible for device makers to comply with the licenses. Given the difficulties with complying with LGPL in the past, it is most prudent to simply not use LGPL libraries if we can avoid it.
  

The issues discussed above are our reasons for preferring ASL2.0 for our own code. They aren't criticisms of LGPL or other licenses. We do feel strongly on this topic, even to the point where we've gone out of our way to make sure as much code as possible is ASL2.0. However, we love all free and open source licenses, and respect others' opinions and preferences. We've simply decided that ASL2.0 is the right license for our goals.

Read More::http://source.android.com/source/licenses.html

Sejarah Android

Sejarah Android, pasti kita sudah sering mendengar nama itu di seputaran tablet terbaru kan? Sebenarnya apa sih Android itu, mungkin beberapa dari anda ada yang penasaran, terutama dengan sejarahnya dan garis besarnya. Penasaran? . . .

Sebenarnya Android itu sejenis windows atau bisa disebut juga operating system, namun android dibuat khusus mobile version aja. Salah satu contoh aplikasi yang menggunakan android 3.0 yaitu tablet android honeycomb terbaik murah keluaran Acer. Google membeli developer software ini yang pertama yaitu Android Inc pada tahun 2005.

Android termasuk dalam open source, yaitu di mana biasanya bisa digunakan secara cuma-cuma. Dan, ada suatu komunitas untuk berbagi, serta memberikan masukan aplikasi. Ada sekitar 200,000 aplikasi tersedia bagi Android, wah jumlah yang mencengangkan bukan. Google memperoleh profit dari Android market, namun ada juga pihak ketiga yang memungkinkan anda untuk mendownload secara gratis. Google sendiri kemudian membagi code Android menjadi 3 macam lisensi yaitu Apache license, software gratis dan license open source.


Sumber:::http://www.burukutuk.com/2011/06/sejarah-android.html

Jenis Lisensi Windows Dilihat Dari Sisi Marketing

Setiap versi windows selalu memberikan nuansa baru bagi penggunanya. Banyak hal yang ditawarkan, mulai dari kecanggihan operating system, kompatibilas dengan hardware sampai dengn jaminan kenyamanan saat menggunakan Windows.

Namun, banyak yang belum tahu jenis-jenis lisensi yang ditawarkan oleh Microsoft kepada pengguna Windows jika ingin mengaktifkannya pada komputer. Jenis lisensi ini terkait dengan kebijakan divisi Marketing Microsoft untuk lebih memaksimalkan pemasaran operating system kepada konsumen.Beberapa jenis license Windows jika dilihat dari sisi marketing yaitu:
1) OEM (Original Equipment Manufacturing)
Lisensi ini melekat pada produk dan sebagai penanda biasanya terdapat stiker resmi dari Microsoft yang menempe pada produk (Kalau pada notebook menempel di bawah sedangkan pada komputer atu PC menempel pada bagian samping). Saat Windows diaktifkan, ada beberapa device yang akan dicek untuk mencocokkan apakah lisensi tersebut benar-benar asli atau tidak.
Lisensi OEM tidak dapat dipindahkan ke komputer/notebook yang lain sehingga jika komputer atau notebook rusak maka lisensinya juga ikut hilang. Tetapi dari beberapa sumber pada beberapa forum international, jika komputer/notebook rusak total dan butuh penggantian device (Mungkin motherboard atau processor) kita bisa mengajukan perubahan pada Microsoft agar bisa menggunakan lisensi yang lama pada komputer yang sudah diperbaiki.

2) OLP (Open License Program)
Lisensi ini khusus untuk perusahaan atau organisasi yang ingin menggunakan Windows sebagai OS pada komputer perusahaan. Minimum pembelian OLP adalah 5 lisensi komputer dan bisa ditransfer ke komputer lain asalkan tetap tidak melebihi kuota dari lisensi tersebut.
Sebagai contoh, jika perusahaan tempat anda bekerja telah meginstall Windows pada 5 komputer dan kemudian ingin membeli komputer lagi, maka anda boleh memindahkan satu lisensi komputer lama ke komputer baru tersebut dengan catatan tidak menggunakan komputer lama untuk beraktifitas. Atau, fungsi ini bisa digunakan ketika komputer rusak dan membutuhkan perangkat baru, maka lisensi bisa dipindah.
3) FPP (Full Package Product)
Lisensi ini melekat pada orang yang membeli produk dan COA (Certificate of Authenticity) atau yang biasa disebut stiker Windows berada pada Box (Kotak CD Installer). Lisensi ini bersifat transferable (Bisa dipindah) ke komputer yang lain jika pada komputer yang lama mengalami kerusakan. Biasanya tipe ini ada pada komputer rakitan yang diinstall di Windows.

Kesimpulan
Banyaknya versi dari lisensi Windows kadang membuat konsumen bingung memilih yang mana. Jangankan untuk memilih, untuk memahaminya saja hanya sedikit orang yang bisa. Terlebih lagi bagi pengguna awam yang tidak tahu seluk beluk dunia IT.


Read more: http://blog.fastncheap.com/jenis-lisensi-windows-dilihat-dari-sisi-marketing/#ixzz1bT41Jgng

LICENSE LINUX & UNIX

Gridgen uses the FLEXlm and Native CAD Reader (NCR) license managers to manage Gridgen processes at
your site. Our floating license model means that you install a license server on only one workstation on
your network, and Gridgen can be run on any workstation on the same network. FLEXlm and the NCR
license manager controls your Gridgen licenses by metering six parameters:
1. the version number of concurrent Gridgen processes
2. the total number of concurrent Gridgen processes
3. the calendar date on which your Gridgen licenses will expire
4. the number of optional modules
5. the type of optional modules
6. the optional module port number
There are several basic concepts that you must understand regarding FLEXlm.
1. The Gridgen license file provided to you (pointwise_flexnet.lic) combines information about
your Gridgen license and information about your FLEXlm server (via the host ID). If you have licensed
a Native CAD Reader, your Gridgen license file will also contain information, such as the port number,
linking it to the Native CAD Reader license file (pointwise_ncr.dat) you will also receive. If
information about your server changes, your license file(s) may become invalid.
2. In order for Gridgen to run it must be able to contact the FLEXlm server and the Native CAD Reader
server (for licensed NCR processes only). The implication is that the workstation on which you run
Gridgen must be on the same network as the license server(s).
3. If Gridgen loses contact with the FLEXlm server while it is running, its license will be lost, and Gridgen
will terminate. However, Gridgen will automatically export the current grid and database to Gridgen
and composite files, respectively, before terminating.
The remaining subsections in this section address specific tasks.
3.1 Installing New License Files
Periodically you will have to install a new license file or files (for NCR processes) for an existing server.
Perhaps your license term has expired and you require a new license file to reflect the term of your renewed
license. Or perhaps a hardware change has invalidated your license. Regardless of the reason you will need
a new license file or files.
First you must determine whether your host ID or host name have changed. The host ID is the numeric
string that identifies the workstation on which the license server is running. It was generated during your
First Time Installation and your license file was generated for that host ID. The host name is simply the
name of your workstation. If these aspects of your license server workstation have not changed, we can reuse
the host ID and host name reported to us during your First Time Installation to generate your new license
file.
If you have licensed an NCR process, you will also need to determine whether your NCR host ID has
changed. If it has not changed, we can re-use it to generate your new NCR license file.
License Management - Unix & Linux
3-2
3.1.1 Obtaining Your Host ID and Host Name
There are two ways in which you can find out your machine’s host name and host ID.
For the first method, login to your license server, cd to the gridgen_home_path/hw/flexlm directory
(where hw is your hardware type) and then type:
./lmutil hostid
You will need to report the host ID and host name displayed by this command via email to licenses@pointwise.
com or to your local Gridgen distributor. We will reply with a license file
(pointwise_flexnet.lic) that you should put in the gridgen_home_path/licenses directory.
The second method involves using the Gridgen license control script that was extracted to your
gridgen_home_path directory during installation. You will need to cd to the gridgen_home_path directory
and then type:
./LICENSE_CONTROL.SH
This will bring up the following display where your host name and host ID are listed in the fields Hostname
and Gridgen license host ID respectively:
You will need to report the Hostname and Gridgen license host ID via email to licenses@pointwise.com or to
your local Gridgen distributor. We will reply with a license file (pointwise_flexnet.lic) that you
should put in the gridgen_home_path/licenses directory.
Please note that if you have licensed an NCR process, you will send additional information to
licenses@pointwise.com or your local Gridgen Distributor. See Section 3.1.2 for further details.
3.1.2 Obtaining Your NCR Host ID
If you have licensed an NCR process, you will need to report your Hostname, Gridgen license host ID, and
Native CAD Reader license host ID via email to licenses@pointwise.com or to your local Gridgen Distributor.
Your NCR host ID can be obtained from the field labeled Native CAD Reader license host ID in the
Gridgen license control menu displayed in Section 3.1.1. We will reply with your Gridgen and NCR license
files, pointwise_flexnet.lic and pointwise_ncr.dat respectively, which should be placed in
the gridgen_home_path/licenses directory.
Importing the Gridgen License File
Obtaining Your NCR Host ID
3-3
3.2 Importing the Gridgen License File
Once you have received your new Gridgen license file, you will need to import it via option ‘f’ in the Gridgen
license control menu. You will be prompted to enter the current directory and filename of your license
file. The license file will then be copied to gridgen_home_path/licenses/
pointwise_flexnet.lic.
3.3 Importing the Native CAD Reader License File
If you have licensed an NCR process, you will also receive an NCR license file in addition to your Gridgen
license file. You will need to import your NCR license file via option ‘j’ in the Gridgen license control
menu. You will be prompted to enter the current directory and filename of your license file. The license file
will then be copied to gridgen_home_path/licenses/pointwise_ncr.dat.
3.4 Gridgen License Server Update
If your license server is running when you import your new Gridgen license file (see Section 3.2), you will
need to have the server reread the license file. This is the only way (besides stopping and restarting the
server) to ensure that the server is properly reading the new license file. A license file reread can be executed
by running the following command from the gridgen_home_path/hw/flexlm directory:
./lmutil lmreread -c my_license file
An example usage of the command is as follows:
./lmutil lmreread -c /usr/local/gridgen/licenses/pointwise_flexnet.lic
3.5 Native CAD Reader License Server Update
Currently, the only way to have the NCR license server use a new NCR license file is by stopping and restarting
the NCR server. To stop the NCR license server you will need to select option ‘h’ from the Gridgen
license control menu. To indicate that the server has been stopped, the following message should be displayed
by the script:
Please note that stopping the NCR server will only impact your ability to import Native CAD files into Gridgen.
It will not affect your ability to actually run Gridgen. For instructions on starting the NCR license
server manually, please see Section 3.7.
3.6 Starting the Gridgen License Server Manually
The Gridgen license server can only be started once you have obtained and imported the Gridgen license file
but can be stopped or killed for any of several reasons, the most likely being a system reboot.
Before starting a new license daemon first check to be sure that one is not running by issuing the commands
ps -leaf | grep lmgrd
ps -leaf | grep pwid
It is possible to have multiple lmgrd’s running, however there should be only one pwid daemon. Once you
License Management - Unix & Linux
3-4
are sure that a license server is not already running you need to locate the license server executable (lmgrd)
installed during your First Time Installation. Usually this file is located in gridgen_home_path/hw/
flexlm.
There are two different ways to start the Gridgen license server.
For the first method, you will need to open a window on the machine on which the license server is to be run.
Then cd to the gridgen_home_path/hw/flexlm directory and type:
./lmgrd -c license_file -l log_file
where the arguments are as follows.
license_file is the FLEXlm license file, gridgen_home_path/licenses/pointwise_flexnet.lic
log_file is the file into which the FLEXlm daemon will write messages, gridgen_home_path/licenses/
pointwise_flexnet.log
The lmgrd daemon spawns pwid which is the Pointwise vendor daemon that allows you to run Gridgen.
The second method involves using the Gridgen license control script that was extracted to your
gridgen_home_path directory during installation. You will need to cd to the gridgen_home_path directory
and then type:
./LICENSE_CONTROL.SH
Select option ‘c’. You will be prompted to enter the desired location and filename for your Gridgen log
file. We recommend gridgen_home_path/licenses/pointwise_flexnet.log.
3.7 Starting the Native CAD Reader License Server Manually
The NCR license server can only be started once you have obtained and imported the NCR license file (see
Section 3.3). To start the server, you will need to run the Gridgen license control script. To start the script,
cd to the gridgen_home_path directory and type:
./LICENSE_CONTROL.SH
Select option ‘g’. You will be prompted to enter the desired location and filename for your NCR log file.
We recommend gridgen_home_path/licenses/pointwise_ncr.log.
The display will then indicate that the license server has been started successfully and list the command used
to do so.
3.8 Querying the Gridgen License Server
Occasionally, you will need to check the status of your Gridgen license server and daemon to see if they are
currently running or stopped. To query the Gridgen license server, you will need to run the Gridgen license
control script. To start the script, cd to the gridgen_home_path directory and type:
./LICENSE_CONTROL.SH
Select option ‘e’. You will see a display similar to the following which indicates the location of the GridQuerying
the Native CAD Reader License Server
Distant License Server
3-5
gen license file on the server machine, the status of the Gridgen license server (lmgrd), and the status of the
Gridgen daemon (pwid).
3.9 Querying the Native CAD Reader License Server
To check the status of your NCR license server to see if it is running, stopped, or how many NCR processes
you have available, you will need to run the Gridgen license control script. To start the script, cd to the
gridgen_home_path directory and type:
./LICENSE_CONTROL.SH
Select option ‘i’. You will see a display similar to the following which shows the number of available
accesses (available NCR processes), how many are currently being used, the expiration date of your NCR
license file, and the status of the NCR license server.
3.10 Stopping the Gridgen License Server
Periodically, you may need to stop your Gridgen license server for upgrades to the license management software.
To do so, run the LICENSE_CONTROL.SH script (Section 3.1.1) and select option ‘d’.
3.11 Stopping the Native CAD Reader License Server
Periodically, you may need to stop your Native CAD Reader license serverfor upgrades to the license management
software. To do so, run the LICENSE_CONTROL.SH script (Section 3.1.1) and select option ‘h’.
Dependent on the machine, the NCR server can take up to two minutes to stop.
3.12 Troubleshooting
3.12.1 Distant License Server
If Gridgen is unable to find a license when launched, try setting the environment variable
PWID_LICENSE_FILE to the host name of the workstation running the license server preceeded by an
License Management - Unix & Linux
3-6
‘@’: for example,
setenv PWID_LICENSE_FILE @hostname
The environment variable PWID_LICENSE_FILE can also be set to the full path and filename of the Gridgen
license file: for example,
setenv PWID_LICENSE_FILE /usr/local/gridgen/licenses/
pointwise_flexnet.lic.